Halaman

Powered By Blogger

INFO KESEHATAN

Rabu, 06 Januari 2010

ANTRAKS (Penyakit Menular)

Antraks atau anthrax adalah penyakit menular akut yang disebabkan bakteria Bacillus anthracis dan sangat mematikan dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan, namun juga dapat menjangkiti manusia karena terekspos hewan-hewan yang telah dijangkiti, jaringan hewan yang tertular, atau spora antraks dalam kadar tinggi. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks. Antraks bermakna "batubara" dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam.

Infeksi antraks jarang terjadi namun hal yang sama tidak berlaku kepada herbivora-herbivora seperti ternak, kambing, unta, dan antelop. Antraks dapat ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini lebih umum di negara-negara berkembang atau negara-negara tanpa program kesehatan umum untuk penyakit-penyakit hewan. Beberapa daerah di dunia (Amerika Selatan dan Tengah, Eropa Selatan dan Timur, Asia, Afrika, Karibia dan Timur Tengah) melaporkan kejadian antraks yang lebih banyak terhadap hewan-hewan dibandingkan manusia.

A. Jenis-jenis

Ada 4 jenis antraks yaitu:

  • antraks kulit
  • antraks pada saluran pencernaan
  • antraks pada paru-paru
  • antraks meningitis.

B. Penularan

Antraks biasa ditularkan kepada manusia karena disebabkan pengeksposan pekerjaan kepada hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan daging, atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan juga dapat terjadi bila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan. Pekerja yang tertular kepada hewan yang mati dan produk hewan dari negara di mana antraks biasa ditemukan dapat tertular B. anthracis, dan antraks dalam ternakan liar dapat ditemukan di Amerika Serikat. Walaupun banyak pekerja sering tertular kepada jumlah spora antraks yang banyak, kebanyakan tidak menunjukkan simptom.

C. Cara penjangkitan

Antraks dapat memasuki tubuh manusia melalui usus kecil, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka). Antraks tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada manusia.

Beberapa gejala-gejala antraks (tipe pencernaan) adalah mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, muntah bercampur darah, buang air besar berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat (melilit) atau (untuk tipe kulit) seperti borok setelah mengkonsumsi atau mengolah daging asal hewan sakit antraks. Daging yang terkena antraks mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna hitam, berlendir, berbau

D. Pengobatan Dan Pencegahan Penyakit Antraks Pada Manusia

Penyakit Antraks merupakan penyakit menular yang umumnya menyerang hewan (herbivora) dan dapat menyebabkan kesakitan sampai kematian pada manusia. Dalam keadaan sehari-hari penyakit ini sangat jarang dijumpai pada manusia. Hal ini disebabkan karena pada umumnya kesakitan pada manusia selalu berhubungan dengan kejadian kesakitan pada hewan ternak dalam skala wabah, atau kontak manusia dengan ternak dan produknya didaerah endemis. Angka resiko terinfeksi pada manusia berkisar 1/ 100.000 dan sebagian besar merupakan antraks kulit (cutaneous anthrax). (Kenneth,1999)

Oleh karena jarangnya penyakit ini pada manusia menyebabkan lemahnya sector medis dalam mendeteksi secara dini (early detection) gejala penyakit dan melakukan pengobatan yang tepat (prompt treatment) sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan penanganan yang dapat menyebabkan bertambah beratnya penyakit sampai dengan tingkat kematian. Dalam upaya untuk mengeleminir penyakit ini perlu kiranya dilakukan sosialisasi sekaligus pengenalan manifestasi klinis sekaligus bagaimana pengobatan dan pencegahannya bagi tenaga medis khususnya yang berada di wilayah endemis dan perbatasan.

Penanganan Penyakit

Penanganan yang baik senantiasa harus berpedoman pada pengamatan komprehensif. Sehubungan dengan penanganan penyakit antraks ini perlu kiranya dilakukan :

Anamnesa terarah

umumnya penderita yang datang dengan keluhan demam, sakit kepala disertai tumbuhnya papel yang gatal atau vesikel yang berisi cairan. Pada keadaan seperti inilah perlu dilakukan anamnesa terarah seperti :

1) Riwayat sering kontak dengan ternak atau produknya (kulit, tulang).

2) Riwayat kontak dengan ternak sakit

3) Riwayat mengkonsumsi daging ternak sakit

Status pekerjaan (petani ladang, peternak, RPH, penyamak kulit).
Tidak kalah pentingnya bagi kalangan medis adalah mengetahui dimana dia berada, di wilayah endemis atau perbatasan

PENGOBATAN

Penisilin merupakan obat antibiotika yang paling ampuh untuk penderita antraks yang alami dan jarang resisten. Pengobatan penderita/ tersangka antraks, tergantung dari tipe atau gejala klinisnya yaitu;

Antraks kulit ;

Prokain penisilin 2 x 1,2 juta IU diberikan secara IM selama 5 s.d 7 hari. Atau dapat juga dengan menggunakan benzil penicillin 2500 IU secara IM setiap 6 jam. Perlu diperhatikan mengingat drug of choise untuk antraks adalah penicillin sehingga sebelum diberikan suntikan harus dilakukan skin test terlebih dahulu. Bila penderita/ tersangka hipersensitif terhadap penisilin dapat diganti dengan memberikan tetrasiklin, klorampenikol atau eritromisin.

Antraks intestinal dan pulmonal

Penisilin G 18 ? 24 juta IU / hari, IVFD ditambah dengan streptomisin 1 ? 2 gram untuk tipe pulmonal, dan untuk tipe gastro intestinal tetrasiklin 1 gram/ hari. Terapi supportif dan simptomatis perlu diberikan, biasanya plasma ekspander dan regiment vasopresor bila diperlukan. (Nalin, dkk 1977), antraks intestinal menggunakan klorampenikol 6 garam/ hari selama 5 hari, kemudian diteruskan 4 gram/ hari selama 18 hari, diteruskan dengan eritromisin 4 garam/ hari untuk menghindari supresi sumsum tulang

A. PENANGANAN DI RUMAH SAKIT

Penderita antraks yang dirujuk ke RS umumnya penderita yang penyakitnya makin memburuk seperti septikemi, syok, dehidrasi. Untuk itu penanganannya adalah :

1) Rawat di ruang isolasi Tindakan medik dan pemberian obat-obatan simptomatis/ supportif

2) Pemberian antibiotic

3) Desinfeksi terhadap ekreta dan sekreta yang dikeluarkan penderita

4) Pengambilan dan pengiriman spesimen ke Laboratorium

B. PENCEGAHAN

1) Hindari kontak langsung dengan bahan atau makanan yang berasal dari hewan yang dicurigai terkena antraks.

2) Cuci tangan dengan sabun sebelum makan

3) Cuci sayuran/ buah-buahan sebelum dimakan

4) Memasak daging sampai matang sempurna

Vaksinasi antraks ( penggunaannya selektif dan efek samping tinggi ).

2 komentar: